Transfer Terburuk dari Pelatih Hebat

5 Pelatih Tersukses

Mumpung lagi off-season saya rasanya ingin mengangkat peristiwa-peristiwa transfer yang mungkin membuat kita heran, takjub atau malah mengkritik. Pada artikel kali ini saya ingin mengangkat transfer yang mengherankan dan sedikit mengkritik. Tapi kalau untuk kritik sih rasanya ngga juga. Saya lebih senang disebut menilai. Sebagai penggemar olah raga ini, ngga ada yang salah jika kita membicarakan bola sesuai pandangan kita. Saya punya 5 daftar pelatih dengan koleksi gelar terbanyak di Eropa, mereka adalah Arsene Wenger (7), Pep Guardiola (14), Carlo Ancelotti (16), Jose Mourinho (19), dan Alex Ferguson (46). Level mereka tidak diragukan lagi, mulai dari taktik mereka, karakter mereka, sampai kejelian mereka dalam melakukan transfer pemain. Nah, transfer pemain ini yang akan kita bicarakan, namun bukan transfer terbaik yang mereka lakukan, sebaliknya kita akan membicarakan kebijakan transfer mereka yang terburuk. Bukan mencari kekurangan mereka, namun mengingatkan bahwa pelatih ini juga manusia toh, jadi pasti pernah melakukan kesalahan.

Ayo kita diskusikan masalah ini.

1. Arsene Wenger

Untuk urusan melihat potensi pemain muda dengan status roookie atau gagal bersinar di klub lain, tidak diragukan dialah rajanya. Mulai Dennis Bergkamp, Robert Pires, Fredie Ljunberg, King Henry, Francesc Fabregas, van Persie sampai yang terakhir saat ini Jack Wilshere adalah nama-nama yang menjadi pemain menakutkan dibawah asuhan Arsene Wenger. Saya pun kesulitan memilih transfer gagal yang dilakukan Wenger, karena tidak banyak yang benar-benar flop. Saya ingin mengerucutkan dulu menjadi beberapa nama dari beberapa transfer gagal yang dilakukan Wenger selama 17 tahun di Arsenal. Ada 3 nama yang salah pilih. Diantara Andre Arshavin, Marouane Chamakh dan Andre Santos siapa yang kalian pilih menjadi transfer yang terburuk dari The Professor ? Dari ketenaran nama sebelum bergabung ke Arsenal kita bisa menyingkirkan nama Andre Santos. Sekarang tinggal 2, lalu pilih diantara Chamakh dan Arshavin siapa yang mempunyai rapor paling jelek dengan melihat statistik ? Secara statistik saya memilih Marouane Chamakh sebagai yang terburuk. Untuk lebih jelas sebaiknya kita lihat statistik Chamakh saat masih di Bordeaux dan Arsenal sebagai bahan perbandingan.

Club

Season

Total

Apps

Goals

Assists

Bordeaux

8 Seasons

301

76

36

Arsenal

3 Seasons

67

14

10

 

Perlu digaris bawahi, diantara 8 musim dengan Bordeaux itu, termasuk diantaranya saat Chamakh masih berstatus pemain junior di akademi Bordeaux terlebih dahulu. Kita ambil 2 musim terakhir Chamakh dengan Bordeaux karena itulah musim terbaiknya selama bersama Bordeaux bahkan bisa jadi yang terbaik dalam karirnya. Duetnya dengan Gourcouff pada kampanye Ligue 1 musim 2008/09 adalah yang paling banyak mendapatkan perhatian. Bordeux berhasil mematahkan dominasi Lyon selama 7 musim beruntun dan keluar sebagai juara. Torehan gol Chamakh disemua kompetisi 2 musim itu sama yaitu masing-masing 16 gol.

Chamakh dalam Asuhan Wenger

Memang hebatnya Wenger ini melakukan transfer pemain, Chamakh yang waktu itu diminati banyak klub tenar akhirnya memilih Arsenal, pemain dengan potensi seperti dia didapatkan dengan gratis oleh Arsenal. Diawal kedatangannya, harapan tinggi disematkan oleh Wenger dan fans Arsenal jika melihat apa yang dia perbuat bersama Bordeaux. Tapi sayang, selama 3 musim di klub London ini, dia gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya. Lihat saja statistiknya bersama Arsenal, wajar Wenger lebih sering menempatkannya di bench. Keseringan jadi cadangan saya yakin berdampak buruk secara besar terhadap kepercayaan dirinya sehingga tidak bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya. Saat ini Chamakh tengah dipinjamkan ke West Ham United. Saya juga tidak tahu bagaimana nasibnya sekarang. Jarang lagi terdengar kabarnya.

2. Joseph ‘Pep’ Guardiola

Kalau untuk prestasi Pep sendiri kita tidak usah bicarakan, di musim perdanya saja bersama Barcelona, dia berhasil juara di semua kompetisi yang diikuti tim Catalan. Tidak ada pelatih manapun di dunia ini yang memiliki prestasi seperti Pep. Walaupun ada yang berpendapat Guardiola tidaklah sehebat itu, dia hanya beruntung melatih tim terbaik dunia, arti lainnya tidak peduli siapapun pelatihnya, Barca akan tetap juara pada musim 2008/09.  Kalau kita mau objektif sih, memang benar Barca kala itu adalah tim yang siap juara, tapi sehebat apapun sebuah tim jika tidak dipegang pelatih yang benar akan tetap kesulitan. Kita lihat saja salah satu bukti bakat besarnya dalam melatih dari strategi transfer dan pengembangan bakat yang dilakukannya, nama-nama seperti Ronaldinho, Deco dan Zambrotta dilego, disisi lain pemain seperti Pique, Busquest, Toure, Alves dan Pedro naik namanya saat dilatih Pep. Itu artinya Guardiola memang mempunyai kualitas. Saya berkeyakinan sekali pelatih hebat itu bisa kita nilai salah satunya dari kelihaiannya menyusun komposisi tim baik itu dengan kebijakan transfer efektif atau pengorbitan pemain muda sesuai dengan idenya.

Nah, sekarang kembali ke topik. Dari Alexander Hleb, Martin Caceres, Dmytro Chygrynskiy dan Zlatan Ibrahimovic, mana menurut kalian yang menjadi transfer paling buruk Guardiola ?. Mayoritas pasti memilih Ibrahimovic karena memang seperti itulah faktanya. Pertukaran klub antara Ibra dengan Eto’o berani saya katakan sebagai transfer barter paling heboh sepanjang sejarah, selain  karena kualitas kedua striker, uang yang dilibatkan untuk transaksi kedua pemain nominalnya juga gila. Secara total transfer ini bernilai 69 Juta Euro (Dengan rincian Harga Ibra  €46 juta, Eto’o €20 Juta ditambah €3 juta sebagai kompensasi Hleb yang batal bergabung ke Inter) dan transfer ini menjadi transfer termahal ketiga sepanjang sejarah berdasarkan jumlah harga Ibra.

Dampaknya kepada Inter dan Barcelona juga sangat significant dan berbeda. Dari awal saganya, transfer ini tentu menjadi bahan perbincangan yang sangat menarik. Dari perbandingan performa sebelum transfer terjadi, Eto’o sedikit lebih baik ketimbang Ibra. Eto’o mengemas total 36 gol di semua ajang pada 2008/09, sedangkan tabungan gol Ibra berjumlah 29. Awalnya Ibra memang tampil begitu meyankinkan dengan mencetak rekor klub sebagai pemain pertama yang mencetak gol di 4 laga pembuka berturut-turut La Liga. Ditambah gol tunggalnya saat El-Classico semakin menambah kepantasan harga transfer Ibra pada awalnya. Namun, bulan madu Ibra dan Barca tidak berlangsung lama. Penurunan performa dan cedera menggangu pencapaiannya sampai akhirnya harus rela tergeser ke bangku cadangan. Ditambah perselisihannya dengan Guardiola yang semakin menenggelamkan namanya di bawah bayang-bayang Messi.

Berbeda sekali dengan Eto’o. Eto’o secara lapang dada rela menggeser posisinya melebar untuk Milito sebagai goal getter utama Inter yang menyebabkan berjalannya strategi Mourinho. Eto’o tampil sangat baik hingga membawa Inter berjaya diakhir musim dan menahbiskan dirinya menjadi satu-satunya pemain di jagat ini yang pernah meraih treble winners secara beruntun.

Sekarang kita lihat statistik Ibra di Barcelona

Club

Season

Total

Apps

Goals

Assists

Barcelona

1 Season

45

21

13

Saya rasa tidak buruk sih, bahkan Barca mempertahankan juara Primera Division dan melanjutkan rekor 7 kali beruntun Ibra membawa 4 klub berbeda menjadi yang terbaik di Liga lokal. Tapi ini adalah transfer yang melibatkan 2 pemain bintang dengan harga selangit, perolehan itu saja tidaklah cukup, belum lagi ditambah sikap arogan Ibra yang memilih berseteru dengan Pep Guardiola. Asal tahu saja, transfer ini begitu disesali manajemen Barcelona karena minusnya neraca keuangan klub imbas dari besarnya nilai transfer Ibra namun hasilnya yang tidak begitu sesuai harapan.

Selesai sampai disitu ? saya merasa ada yang mengganjal dipikiran saya. Otak saya malah memikirkan Dmytro Chygrynskiy. Pemain ini ditransfer dengan harga €25 juta dari Shakhtar Donetsk pada musim yang sama dengan Ibra. Harga yang wah untuk pemain yang belum familiar dan berposisi sebagai bek. Lalu tahukah anda berapa lama pemain ini ada di Barcelona ? semusim saja pemain ini bertahan. Selanjutnya tahukah anda kemana dia setelah pergi dari Barcelona ? kembali lagi ke klub lamanya Shakhtar Donetsk dengan tebusan transfer sebesar €15 juta dari Shakhtar atau lebih murah 10 juta Euro dari harga jualnya. Persis seperti retur barang reject. Aneh bukan transfernya ? Coba kita lihat statistik pemain ini di Barcelona.

Club

Season

Total

Apps

Goals

Assists

Barcelona

1 Season

14

0

0

Untuk gol dan assist tidak masalah karena Chygrynskiy adalah pemain bertahan. Tapi lihat total penampilannya di Barcelona selama musim 2009/10. Sungguh tidak sesuai dengan harganya. Chygrynskiy lebih banyak berkutat dengan cidera.

Mungkin karena itu saya merasa ini adalah transfer ter-aneh Guardiola. Siapa yang lebih buruk antara Zlatan Ibrahimovic atau Dmytro Chygrynskiy ? Selanjutnya terserah anda!

3. Carlo Ancelotti

Sapaan keren pelatih ini Don Carletto. Kehebatannya sudah mulai terlihat saat melatih Reggina Calcio dan membawa tim ini promosi ke Serie-A. Hanya di Juventus Ancelotti dianggap gagal. Gagalnya itupun berhasil mencapai runner-up Serie-A dan berhasil membawa Juve memenangi Piala Intertoto. Selain itu, saat menangani Parma, Chelsea, PSG serta puncak prestasinya di AC Milan rapornya sangat baik. Kecuali Parma, dari semua klub yang saya sebutkan barusan, Carletto berhasil meraih gelar domestik untuk klub tersebut. Bahkan Milan 2 kali dibawanya menjuarai Liga Champions. Soal menilai pemain dia juga sangat baik, paling terlihat tentu munculnya Kaka’ sebagai gelandang terbaik sejagat saat dilatihnya dan Pirlo bisa menjadi seperti saat ini karena kejelian Ancelotti menemukan posisi yang pas untuknya, jika tidak mungkin Pirlo hanya akan menjadi pemain semenjana.

Seperti pelatih-pelatih habat lainnya, Don carletto juga pernah melakukan flop transfer, saya nilai satu-persatu dan yang ter-flop diantaranya adalah Ricardo Oliviera, Yuri Zhirkov dan Fernando Torres. Mana yang terburuk menurut kalian ? jika kalian memang sesepuh bola kalian tidak akan serta merta langsung memilih Torres karena alasan dia yang paling terkenal dan disorot media. Tapi jika setelah kalian analisa dan memang Torres jawabannya saya tidak akan protes lagi karena saya juga mempunyai pendapat yang sama. Memang ada satu nama lain yaitu Rui Costa, namun perlu diingat dia dibeli bukan pada masa Ancelotti tapi pada masa Fatih Terim yang digantikan Ancelotti sebelum tengah musim. Jika dia dibeli oleh Ancelotti maka Rui Costa pilihan saya.

Tidak usah diperdebatkan lagi, penampilan El Nino memang jauh menurun dibandingkan saat masih bermain untuk Liverpool. Ditambah harganya yang menjadi transaksi termahal di Liga Inggris dan termahal ke enam di dunia saat itu, Torres dinilai menjadi transfer paling buruk yang pernah terjadi di Liga Inggris. Total saat Torres dilatih Ancelotti saja dia mempunyai statistik 18 pertandingan dengan hanya mencetak 1 gol! Bandingkan saat musim pertamanya di Liverpoool dengan perolehan 46 pertandingan dengan 33 gol.  Hingga saat ini total sudah ada pergantian pelatih sebanyak 4 kali (Mourinho belum dihitung), namun penampilan Torres tidak juga membaik. Saya hanya berharap, di tangan the special one Torres tidak hancur mentalnya dan kembali bersaing menemukan kemampuan terbaiknya sehingga tidak bernasib sama seperti Shevchenko.

4. Jose Mourinho

6 gelar di Porto hanya dalam 2 tahun, 6 gelar dengan Chelsea selama 3 tahun kurang, 4 trophy dalam 2 tahun kebersamaannya dengan Inter, 3 gelar selama 3 tahun di Real Madrid. Diantara torehan itu ada 2 kali treble winners dan rekor 2 gelar Liga Champions dengan 2 klub berbeda. 3 klub berbeda di tiga negara dengan liga terketat didunia juga pernah dibawanya menjuarai kompetisi liga domestik. Ada 2 lagi rekor spektakuler yang diraihnya, pertama sejak 23 Februari 2002 sampai dengan 2 April 2011 atau kurang lebih selama 9 tahun, Mourinho dan tim-timnya tidak pernah tersentuh kekalahan di kandang sendiri, yang kedua sejak tahun 2002 Mourinho tidak pernah melewatkan satu tahun kalender kompetisi full tanpa meraih gelar juara. Saya kira pantas jika dia menyebut dirinya The Special One. Maaf, bukannya saya melebih-lebihkan Mourinho yang memang saya hormati, tapi lihat saja statistiknya. Toh sekarang saya juga akan mengangkat kesalahan yang pernah dialami Mourinho dalam hal kejeliannya memanfaatkan transfer.

Sebelum ke yang gagal, Mourinho adalah pelatih yang hebat dalam menemukan dan mengorbitkan pemainnya. Contohnya saja Didier Drogba, Diego Milito dan Raphael Varane adalah nama-nama menengah yang diangkat Mourinho menjadi pemain yang disegani di dunia. Nah sekarang saatnya kita pilih-pilih transfer paling ceroboh yang dilakukan Mourinho. Ada nama-nama terkenal yang saya lihat macam Mateja Kezman, Andriy Shevchenko, Ricardo Quaresma, Amantino Mancini dan Nuri Sahin. Kenapa Modric tidak masuk ? karena menurut saya Modric bermain cukup baik namun tidak dimata fans Madrid dan media setempat, menurut saya tapi.

Dari keempat nama yang saya ciutkan itu saya memilih Ricardo Quaresma yang direkrut Mourinho dari FC Porto saat masih melatih Inter sebagai yang terburuk. Bagaimana menurut rekan-rekan ? Apa ada yang mengatakan Shevchenko ? dari segi harga beli dan sorotan media memang Sheva yang terburuk. Tapi perlu diingat, transfer Sheva ke Chelsea bukan murni permintaan sang pelatih, tapi lebih dari keinginan sang bos Roman Abramovich yang ngebet merekrutnya.

Quaresma dan Mourinho

Berbeda halnya dengan transfer Quaresma. Taktik Mourinho lumrah kita tahu sangat seimbang dan pragmatis mengandalkan serangan balik cepat yang efektif. Dalam strategi ini Mourinho sangat mengandalkan kemampuan winger yang prima untuk memukul balik lawan yang masih dalam posisi menyerang. Di Inter, tidak ada pemain dengan kemampuan murni seorang winger seperti itu satupun. Untuk itulah Mou memesan kepada sang bos Moratti untuk merekrut 2 pemain sayap, 2 pemain itu adalah Amantino Mancini dari Roma dan Ricardo Quaresma dari FC Porto. Aneh bin nyata kedua-duanya pemain ini gagal.

Kenapa saya lebih memilih Quaresma ketimbang Mancini ? ada tiga alasannya, 1 tentu karena harga yang lebih mahal, 2 karena ekspetasi fans lebih besar kepada pemain ini melihat bakatnya, 3 penampilan awalnya yang berlangsung gemilang. Bakat dari Quaresma sebenarnya begitu luar biasa, yang paling menonjol dan jarang dimiliki pemain lain adalah kemampuannya menendang menggunakan kaki bagian luar atau trivela. Bahkan saat masih di Sporting Lisbon dulu dimana dia bermain bersama Cristiano Ronaldo, mayoritas pencari bakat menilai bakatnya lebih besar ketimbang Ronaldo. Sekarang lihat bedanya, berbeda jauh sekali. Karena pemain inilah Mou gagal memainkan pola idamannya di Inter di musim perdana, untungnya Inter masih bisa meraih scudetto 2009. Ini statistiknya bersama Inter selama 2 tahun (tidak termasuk peminjaman setengah musim di Chelsea).

Club

Season

Total

Apps

Goals

Inter

2 Season

32

1

Tidak bagus kan ? saya bahkan sering bercanda dengan mengatakan, Pemain lain didunia ini banyak yang iri kepada Quaresma. Jarang bermain tapi gaji besar tetap diterima dan meraih banyak medali juara termasuk treble winner yang bergengsi. Memang itulah faktanya. Alasan dia gagal di Inter sebenarnya adalah masalah klasik yang sering dialami pemain dengan skill individu diatas rata-rata lainnya, yaitu kolektivitas. Pemain seperti Quaresma adalah pemain tipe one man show, egonya begitu individualistis dan ini diakui Mourinho sendiri. Pemain seperti ini tidak akan bisa klop bermain di tim besar dengan bakat-bakat terbaik. Contoh pemain lain yang mirip seperti ini adalah Nani. Apakah ada yang sependapat dengan argumen saya ?

5. Sir Alex Ferguson

Kualitas Fergie tidak mungkin ada yang berani meragukan. Diktator yang penuh cinta ini mempunyai kemampuan lengkap sebagai pelatih terbaik, mulai dari taktik, komunikasi dengan seluruh komponen klub, wibawa kepada pemain, mengorbitkan pemain muda dan tentu strategi transfer Sir Alex semuanya mempunyai level A. Untuk statistiknya mohon jangan suruh saya menulis lagi, capek karena banyak! Silahkan baca artikel Tepatkah David Moyes Sebagai Pengganti Fergie ? jika ingin melihat statistik pelatih galak ini.

Menemukan pilihan yang dijadikan sebagai transfernya yang terburuk juga sulit. Semua pelatih memang ada tidak terkecuali Fergie, namun tidak banyak ditemukan pembelian hebohnya yang berakhir buruk. Dari sedikit nama itu saya menemukan Owen Hargreaves, Diego Forlan dan Sebastian Veron. Coba kita pilah satu-satu.

Owen Hargreaves adalah pemain yang ngebet untuk didatangkan oleh Fergie dari Bayern Munich. Nilai transfernya adalah 22.000.000 Pounds. Tapi apa yang terjadi ? pemain ini adalah manusia kaca atau istilah untuk pemain yang rentan dengan cidera. Sedikit sekali cerita tentang pemain ini, selain cidera hanya gol tendangan bebasnya saat melawan Arsenal yang saya ingat, saya lupa skor akhir dan tahunnya. Ada yang ingat ? 4 tahun kemudian saat kontraknya habis dia pindah ke rival sekota Manchester City.

Selanjutnya kita menuju Diego Forlan. Forlan didatangkan dari Independiente dengan mahar 9.680.000 Pounds. Tidak besar memang nominalnya, namun cukup berarti untuk pemain yang berusia 21 tahun kurang. Statistiknya di MU menunjukan penampilan yang tidak menjajikan sama sekali. Kurang lebih 4 tahun dia bermain di 98 pertandingan dengan 17 gol. Cocoklah jika dia terbuang dan tergusur oleh konsistensi Ruud van Nistelrooy dan juga kedatangan bintang baru Wayne Rooney. Apa yang terjadi pada Forlan selanjutnya tentu sudah tidak usah dipertanyakan lagi, dia akan dilego. Yang menjadi masalah adalah saat dia hijrah menuju Spanyol dan bergabung dengan Villareal, keganasannya kembali muncul. 2 kali dia menjadi El Pichichi/top scorer selama berkarir di Liga Primera masing-masing pada tahun 2005 (Villareal) dan 2009 (Atl. Madrid). Kegemilangannya bertambah saat menjadi pemain terbaik dan juga top skor di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Tidak tahu apakah Fergie salah melatihnya atau bagaimana.

Daftar terakhir yang saya punya adalah Juan Sebastian Veron. Inilah saya rasa pemain yang menjadi catatan hitam di karir cemerlang Fergie. Tebusan untuk mendatangkannya dari Lazio menembus 28,1 Juta Pounds. Itu adalah transfer termahal yang terjadi di Liga Inggris sepanjang sejarah waktu itu. Melihat apa yang ditunjukannya di Lazio, harga sebesar itu rasanya pantas. Tapi jika melihat performanya selama di Old Trafford justru menjadi anomali. Selain performanya tidak nyetel dengan tim, cidera juga menjadi masalah lain buatnya. Transfer yang menjadi rekor itu seperti numpang lewat. Total rapornya selama 2 musim di MU adalah 82 pertandingan dengan 11 gol.

Dari ketiga nama itu siapa yang saya pilih ? saya cenderung memilih Forlan. Kenapa begitu ? saya ingat pemain ini bermain sangat buruk. Selain kejelian Fergie dalam membeli mahal pemain yang masih muda ini terbukti gagal, performanya yang meningkat drastis setelah dilepas oleh MU, sama persis dengan kejadian yang menimpa Gerard Pique dan Giusepe Rossi. Kemampuan Fergie dalam mendidik pemain muda potensial memang salah satu yang terbaik, namun dia juga pernah mengalami beberapa kegagalan yang terbilang cukup buruk seperti contoh 3 nama ini. No offense ya, toh catatan tadi tidak sedikitpun mencoreng respect dunia kepada pelatih kesayangan Manchunian ini kan.

Diego Forlan dengan Seragam MU

Kesimpulan

Bahasannya sudah kepanjangan, jadi kesimpulannya sedikti saja. Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Pelatih sekaliber mereka berlima juga pernah melakukan kesalahan. Tapi kesalahan itu toh tidak sama sekali menutupi prestasi mereka. Mereka akan selalu dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah lahir di dunia terutama Fergie yang pensiun tahun ini. Saat kegagalan atau kesalahan dalam mengambil langkah mereka alami, mereka mengakuinya karena memang pernah terjadi lalu menganggap hal itu hanyalah bagian kecil dari petualangan besar mereka. Mereka dapat pelajaran dari sana dan digunakan sebagai bensin untuk terus berperstasi. Itulah perbedaan paling besar antara orang hebat dan orang biasa. Ini yang bisa kita contoh jika kita menggemari salah satu dari pelatih-pelatih ini atau bahkan semuanya. Yaah sudah, itu sedikit petuah dari saya. Seperti biasa saya tunggu analisa kalian, saya ingin sekali mendengarnya.

Silahkan jika teman-teman berkenan untuk melakukan analisa sesuai topik ini di form komentar. Terima kasih sudah mampir untu membaca.

Salam virfast.net

Referensi : transfermarkt, sport.detik, wikipedia


Posted

in

by

Tags:

Comments

9 responses to “Transfer Terburuk dari Pelatih Hebat”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *